Headline News

Read more: http://secebisilmu.blogspot.com/2013/05/cara-pasang-berita-terbaru-headline.html#ixzz2Vs7VTXPC

Kamis, 29 Agustus 2013

Etika berkomunikasi menggunakan HT/RIG


Untuk terwujudnya susana berkomunikasi yang baik dan kondusif maka semua pengguna pesawat radio harus mentaati Etika Berkomunikasi. Etika berkomunikasi ini meliputi cara melakukan komunikasi point to point, berkomunikasi melalui pancar ulang (repeater).
A. Komunikasi Point to Point
1.Memantau dahulu/memonitor pada kanal atau frekwensi yang diinginkan
2.Wajib menyebutkan nama panggilan (callsign) dan alamat
(posisi/tempat) memancar
3.Menyebutkan nama panggilan dan biasakan mengucapkan kata “ganti”
pada akhir pembicaraan
4.Memberikan kesempatan (memprioritaskan) kepada penyampai berita-
berita yang penting
5.Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
6.Mengatur jalur/kanal apabila muncul pertama kali di frekwensi
7.Apabila jalur/kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang
dengan seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli frekwensi)
8.Menggunakan Code (kode 10, kode Q atau kode yang lain ) untuk efisiensi
komunikasi selama lawan bicara kita sudah pasti bisa memahami kode
tersebut
9.Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi
dan kapan / tanggal dan waktu komunikasi dilakukan
10.Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak
B. Komunikasi melalui pancar ulang (repeater)
1. Memonitor dahulu selama 3-5 menit
2.Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi
3.Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak)
4.Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau
contact), dengan menyebutkan Callsign / nama panggilan dan apabila
ingin berkomunikasi atau memanggil seseorang, langsung memanggil
dengan menyebut nama panggilan / callsign orang yang dipanggil
5.Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan
mudah dimengerti atau difahami.
6.Berkomunikasi seperti pada kanal/frekwensi kerja biasa
7.Apabila ada hal yang bersifat darurat/emergency silahkan gunakan
interupsi pada spasi/interval.
8.Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu
orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau
menggunakan pancar ulang
9.Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
10.Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan/stasiun bergerak
yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas
11.Mengutamakan/memberikan kesempatan pada pembawa berita yg
bersifat darurat (emergency)
12.Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan
peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb – karena audio justru
akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.
C. Penggunaan kata INTERUPSI
1.Apabila mau memotong/menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu
informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi,
kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR
interupsi … dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi
2.Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih
3.Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan/komunikasi
4.Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda/spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ12AR masuk/bergabung atau cukup dengan menyebut JZ12AR saja
5.Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ12AR, mohon bersabar satu dua kesempatan

0 komentar:

Posting Komentar