I. HASIL PENGAMATAN
Keadaan cuaca cerah di sekitar G. Merapi umumnya pada pagi dan malam hari, kadang-kadang sore hari. Pada minggu ini hujan tercatat dengan intensitas rendah. Pada tanggal 4 Desember 2013 pukul 20:08 WIB terdengar suara guguran, kategori lemah dilaporkan dari Pos Jrakah. Asap solfatara terlihat berwarna putih tipis, sedang hingga tebal bertekanan lemah. Asap dominan berwarna putih tebal bertekan lemah dengan posisi tegak. Tinggi asap maksimum 550 m di ukur dari Pos Jrakah pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 05:25 WIB.
Gambar 1. Asap solfatara berwarna putih tebal dengan tekanan lemah, terekam dari Pos Jrakah pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 05.29 WIB.
Kegempaan G. Merapi tercatat gempa guguran sebanyak 34 kali, MP 3 kali, gempa tektonik 4 kali. Guguran yang terjadi memiliki amplitudo maksimal 70 mm dan durasi 60 detik. Melihat jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukan bahwa aktivitas G. Merapi dalam keadaan normal.
Gambar 2. Statistik kegempaan G. Merapi Bulan Januari – Desember 2013.
Deformasi
Pemantauan deformasi menggunakan EDM di G. Merapi dilakukan dari pos-pos pengamatan (Pos Selo, Pos Jrakah, Pos Kaliurang dan Pos Babadan) masing-masing terhadap reflektor RS1, RJ1, RK2, RB1. Reflektor RB1 (Babadan) terukur fluktuasi –17 mm hingga +17 mm, nilai perubahan jarak -12 mm (0,8 mm/hari); RK2 (Kaliurang) terukur fluktuasi -7 mm hingga +5 mm, nilai perubahan jarak –12 mm (0,8 mm/hari); pengukuran dari Jrakah (RJ2) terukur fluktuasi -7 mm hingga 0 mm, nilai perubahan jarak –11 mm (0,7 mm/hari); Pos Selo (RS2) fluktuasi antara –10 mm hingga +5 mm dengan nilai perubahan jarak –15 mm (1,1 mm/hari). Hasil pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1 cm (di bawah ralat pengukuran). Hasil ini menunjukan bahwa terjadi deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan.
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo bulan Januari – Desember 20133
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan -0,4 mikroradian dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan 0,8 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 19,21 0C. Data deformasi belum menunjukkan adanya inflasi ataupun deflasi.
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Desember 2013, sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).
Hujan dan Lahar
Hujan di sekitar G. Merapi terjadi dalam minggu ini tercatat hanya gerimis saja. Tidak ada kejadian lahar pada minggu ini.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari – Desember 2013
II. KESIMPULAN DAN SARAN
- Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
- Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas, abu vulkanik, dan letusan freatik yang bisa terjadi setiap saat.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
sumber: http://merapi.bgl.esdm.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar