Headline News

Read more: http://secebisilmu.blogspot.com/2013/05/cara-pasang-berita-terbaru-headline.html#ixzz2Vs7VTXPC

Kamis, 02 Agustus 2012

Ancaman bahaya Gunungapi dan penanggulangannya


Gunungapi adalah tempat keluarnya magma di permukaan bumi. Indonesia di kelilingi oleh deretan gunung api yang terdiri dari 127 gunung api dimana 79 gunung api masih berbahaya. Gunungapi gunung api ini bisa terdapat di daratan,namun bisa juga berada didasar samudra.

Fenomena Erupsi
Erupsi Gunung api menghasilkan matreal dalam bentuk padat,cair dan gas yang terbentuk selama proses erupsi. Marerial padatnya mempunyai bentuk ,ukuran san sifat yang berbeda beda tergantung pada mekanisme pembentukannya.Produk erupsi antara lain :aliran lava,tephra,aliran piroklastik,lahar dan gas vulkanik.Tephra adalah rempah vulkanik yang dilontarkan selama proses erupsi, yang berukuran abu hingga bongkah.bila rempah vulkanik tersebut membentul aliranturbulen menyusuri lereng/lembah disebut sebagai aliran piroklastik, yang di Merapi disebut sebagai wedhus gembel karena kenampakanya dari jauh seperti bulu domba.Endapan piroklastik bila terkena air hujan akan menjadi lahar dingin/lahar hujan.

Material letusan Gunungapi
Gunung api yang meletus akan memuntahkan material vulkanik berupa gas,abu,pasir dan batu yang bisa menyembur dengan keras juga lava yang akan mengalir ke daerah sekitarnya.Letusan Gunug api bisa menimbulkan korban jiwa ,kerusakan fasilitas umum,lingkungan serta harta benda.Abu vulkanik dari suatu letusan gunung api bahkan bisa menyebar hingga ribuan kilometer dan berdampak mempengaruhi perubahan iklim.

Bahaya Gunungapi
Awan panas (aliran piroklastik)
awan panas adalah campuran material vulkanik yang berukuran dari abu hingga bongkah yang mempunyai suhu dan tekanan gas tinggi,yang bergerak bergulung gulung dari puncak menuruni lembah sungai dengan kecepatan tinggi.Awan panas merupakan material letusan yang paling berbahaya.Ketika letusan terjadi tidak ada cara menyelamatkan diri dari bahaya awan panas yang mengerikan tersebut.Sebaiknya masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman ,sebelum gunung api itu meletus

Abu vulkanik.
Abu vulkanik adalah material vulkanik yaang berupa abu dan berukuran sangat halus.karena hembusan angin dampaknya bisa di rasakan hingga ratusan kilometer jauhnya.Abu vulkanik ini akan menimbulkan permasalahan pernafasan,kesulitan penglihatan,pencemaran sumber air bersih dan lain lain.

Gas Vulkanik
Gas Vulkanik adalah material vulkanik berupa gas yang dikeluarkan oleh gunung api diantaranya adalah Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (Co2), Hidrogen sulfida (H2S), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen (N2), Asam klorida (HCL) dan uap air (H2O). Gas gas ini bisa membahayakan keselamatan manusia karena ada yang bersifat racun.

Lava
Lava adalah matreal vulkanik berupa cairan magma bersuhu sangat tinggi yang mengalir ke permukaan melalui pipa kepundan gunung api. Lava encer mampu mengalir hingga jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada , sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dr sumbernya.


Lahar hujan
Lahar hujan adalah campuran air dan material vulkanik yang berukuran abu sampai bongkah.Lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas dari letusan gunung api yang di endapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan , aliran lahar ini berupa aliran yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran.

Metode pemantauan
Untuk melindungi kehidupan masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana gunung api diperlukan tindakan mitigasi yang salah satu upayanya adalah pemantauan aktifitas gunung api. Pemantauan dimaksudkan untuk mendeteksi tanda tanda peningkatan aktifitas gunungapi dengan tujuan menentukan status aktifitas gunung api. Hasil pemantuan ini selanjutnya diinformasikan kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar mereka mengetahui perkembangan status aktifitas gunungapi dan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bahaya yang mungkin terjadi.

Pemantauan dilakukan dengan dua metode ,visual dan instrumental.Pemantauan visual dilakukan deengan cara mengamati langsung perubahan yang terjadi di puncak gunung api melalui pos pos pengamatan gunungapi.Sedangkan pemantauan secara instrumental dilakukan dengan menggunakan peralatan pemantauan secara langsung maupun jarak jauh baik di puncak ataupun dilereng.
Peningkatan aktifitas guungapi ditandai dengan naiknya magma ke permukaan yang ditunjukkan dengan gejala gejala berikut ini:

1.Terjadinya perubahan visual kondisi puncak.
2.Meningkatnya gempa gempa vulkanik.
3.Terjadinya deformasi di permukaan akibat desakan magma
4.Adanya peningkatan suhu kawah dan kenaikan konsentrasi kimia gas gas vulkanik

Peringatan dini
Dengan kinerja instrumen yang baik dan analisis data yang akurat akan diketahui gejala awal perubahan perubahan parameter fisika dan kimia yang terlihat secara visual maupun yang terukur secara instrumental.Berdasar hasil pemantauan ,status aktifitas gunungapi dibagi dalam 4 tingkatan status, yaitu:
  1. Normal: berdasarkan pengamatan secara visual dan instrumental ,guung api tidak menunjukkan adanya gejala peningkatan aktifitas.Pada status ini tidak ada ancaman bahaya ,pemantauan survey dan penyelidikan dilakukan secara rutin.
  2. Waspada:Aktifitas gunungapi berdasarkan pengamatan secara visual dan instrumental menunjukkan kegiatan di atas normal, pada tingkat waspada ,peningkatan aktifitas tidak selalu di ikuti aktifitas lanjut yang mengarah pada letusan (erupsi), tetapi bisa kembali ke keadaan normal. Pada tingkat waspada keadaan belum kritis , dilakukan inventarisasi sarana/prasarana, penyuluhan dilakukan secara intensif di desa desa yang berada di kawasan rawan bencana gunungapi dan dilakukan piket harian oleh masing masing instansi yang terlibat dalam pengurangan resiko bencana.
  3. Siaga:Peningkatan aktifitas gunung api terlihat semakin jelas , baik secara visualmaupun instrumental,sehingga berdasarkan evaluasi dapat disimpulkan bahwa aktifitas dapat di ikuti oleh letusan.Dalam kondisi siaga ,jika diperlukan penyuluhan masih dapat dilakukan .pada status ini keadaan dinyatakan kritis , sarana/prasarana dipersiapkan, dilakukan koordinasi harian dan penuh (24jam).
  4. Awas: secara visual dan instrumental aktifitas gunungapi akan segera akan meletus , keadaan kritis dan dapat menimbulkan bencana setiap saat.pada status ini penduduk yang berada di wilayah terancam pada kawasan rawan bencana sudah di ungsikan, dilakukan koordinasi harian dan piket penuh (24 jam).

Menghadapi Ancaman bahaya letusan Gunungapi.

A.Persiapan sebelum menghadapi letusan gunungapi
  1. Kenali karakter gunungapi dan ancaman bahayanya
  2. Buat peta ancaman,kenali daerah ancaman dan daerah aman
  3. Buat sistem peringatan dini
  4. Kembangkan radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunungapi
  5. Pahami dan patuhi peta kawasan rawan bencana gunungapi yang diterbitkan oleh badan geologi
  6. Buat rencana penanggulangan bencana di daerah masing masing
  7. Siapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, peralatan medis dan obat obatan).
  8. Siapkan kebutuhan pribadi di dalam tas yang mudah di bawa (pakaian,makanan siap saji, masker,senter, air , sarung, alat mandi).
  9. Siapkn dokumen penting di tempat yang mudah di bawa (misal:sertifikat,ijazah, akte).
  10. Ikuti perkembangan informasi aktifitas gunungapi dari pos pengamatan gunungapi lewat radio komunikasi.

B.Tindakan saat terjadi letusan gunungapi
  1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung ,lembah aliran sungai kering dan aliran lahar.
  2. Hindari menghirup abu vulkanik secara langsung .
  3. Berlindunglah dari abu vulkanik di dalam bangunan yang kokoh
  4. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
  5. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh (baju lengan panjang ,celana panjang,topi, masker dll).
  6. Jangan memakai lensa kontak,gunakan pelindungi mata atau apapun yang bisa mencegah masuknya abu vulkanik ke dalam mata.
  7. Saat terjadi hujan abu vulkanik ,tutuplah bak penampung air .

C.Tindakan setelah terjadi letusan gunungapi
  1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu vulkanik
  2. bersihkan atap dari timbunan abu vulkanik karena beban beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap rumah.
  3. Hindari mengendarai kendaraan bermotor di daerah yang terkena hujan abu vulkanik , sebab bisa merusak mesin ,rem ,persneling,dan pengapian.



0 komentar:

Posting Komentar