Headline News

Read more: http://secebisilmu.blogspot.com/2013/05/cara-pasang-berita-terbaru-headline.html#ixzz2Vs7VTXPC

Kamis, 18 Juli 2013

Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas


SLEMAN - Sejak tahun 2006 wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda beragam bencana alam baik yang sifatnya berskala kecil maupun besar. Tahun 2006 adalah bencana alam yang besar dan belum pernah terjadi sebelumnya yaitu gempa bumi yang melanda wilayah DIY bagian selatan tepatnya Bantul.

Selain itu, di wilayah utara DIY ancaman bencana datang dari erupsi gunung Merapi, dimana tahun 2010 kemarin meletus dengan menelan korban lebih dari ratusan jiwa. Selain ancaman bencana diatas bencana seperti kekeringan, longsor, angin kencang dan banjir yang sempat melanda wilayah Kota Yogyakarta awal tahun 2012 harus siap dihadapi karena wilayah DIY merupakan wilayah merah bencana (ring of fire).

Berdasarkan pengalaman tersebut, penanggulangan bencana mulai dari tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi tidak hanya tugas pemerintah saja tetapi merupakan tugas bersama antar elemen masyarakat khususnya masyarakat yang daerahnya wilayah rawan bencana.

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam rangka menyiapkan masyarakat yang siap dan tangguh dalam penanggulangan bencana menggelar acara Training for Trainer (TFT) Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) di Bumi Perkemahan Wonogondang, Umbulharjo, Cangkringan pada Sabtu-Minggu (21-22/4/2012).

Kegiatan TFT ini diikuti oleh 18 peserta sebagai perwakilan dari tiga dusun di Desa Argomulyo yaitu Dusun Mudal, Dusun Gayam, dan Dusun Gadingan. Peserta mendapatkan materi tentang PRBBK dari tim Disaster Risk Management (DRM) PKPU, BPBD Kabupaten Sleman, BPPTK Propinsi DIY, PASAG Merapi, dan PMI Kabupaten Sleman.

Muhammad Jawad, selaku tim DRM PKPU menyampaikan materi tentang “Manajemen Resiko Kebencanaan”. “Dalam menghadapi sebuah bencana yang diperlukan adalah kesiapan sebelum bencana datang dan kesiapan secara mental bahwa kita berada dilokasi rawan bencana,” ujar Jawad, saat menyampaikan materinya. Selain itu, tim DRM PKPU juga menyampaikan kegiatan PKPU dalam penanggulangan bencana dan pelatihan yang pernah dilakukan di wilayah Indonesia.

Sementara itu, tim dari BPBD Sleman, BPPTK dan PASAG Merapi menyampaikan tentang potensi bencana yang mengancam wilayah DIY serta mengajak peserta untuk membuat peta jalur evakuasi jika suatu saat terjadi bencana. Manfaat pembuatan peta ini sebagai bentuk antisipasi terpencarnya warga saat bencana datang sehingga pengungsian sudah terpusat.

Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya menerima materi secara teori tapi juga praktek. Seperti dalam materi yang disampaikan oleh tim dari PMI Kabupaten Sleman, peserta diajak untuk mempraktekan saat menolong korban yang terkena bencana, mulai dari pemberian napas buatan hingga menolong korban yang terkena patah tulang dan dievakuasi ke armada ambulan. Dalam praktek ini dibutuhkan kerjasama antar peserta, kecepatan dan ketepatan peserta.

Agus Triyono, staf bidang PRBBK PKPU Yogyakarta mengatakan pelatihan ini diadakan untuk memberikan kapasitas kepada peserta agar mempunyai kemampuan untuk menjadi fasilitator di wilayahnya. Selain itu pelatihan ini juga bertujuan untuk menyiapkan masyarakat yang siaga bencana.

“Ini adalah awalan dari kami semoga kedepannya setelah dilakukan pelatihan-pelatihan rutin dan simulasi tentang kebencanaan dapat mengurangi jumlah korban jiwa akibat bencana yang datang,” ungkap Agus Triyono. (PKPU/Solihin/Agus/Yogyakarta)

0 komentar:

Posting Komentar