Fasilitator dari PSMB UPN "Veteran" Yogyakarta
Merapi sebagai sebuah ancaman di satu sisi telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa siaga dalam segala bidang; bagaimana mempersiapkan sarana dan prasarana, bagaimana mempersiapkan segala sesuatu yang bersifat non fisik menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalankan. Untuk mempersiapkan segala sesuatu yang bersifat fisik jauh lebih mudah, walaupun banyak yang menilai butuh biaya yang tinggi. Namun pada kenyataannya segala sesuatu yang bersifat non fisik jauh lebih bermanfaat, baik kegiatan membangun kesadaran, sikap, perilaku, peningkatan skill dan kemampuan yang dilakukan secara terus menerus dan kalau dihitung membutuhkan sejumlah dana yang sangat besar, meski ketika dinilai dari hasilnya tidak bisa dirasakan dan dilihat secara langsung.
Instruktur dari BAKER PGDM sedang memberikan materi
Membangun kegiatan non fisik harus dilakukan di semua aspek. Tidak hanya yang berkaitan dengan kegunungapian saja, urusan pengungsian saja, tetapi juga berkenaan dengan skill dan kemampuan yang hendaknya dimiliki masyarakat dalam hal Penanggulangan Penderita Gawat Darurat. Mengingat bahwa urusan medis di saat terjadi ancaman dan bencana bukan hanya menjadi urusan petugas medis semata. Dengan demikian bukan berarti kita harus menciptakan sarana dan prasarana medis di masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana membangun sikap dan perilaku medis di masyarakat, serta yang utama adalah membangun kesepahaman antara masyarakat dan pelaku medis.
Praktek pembalutan oleh peserta Pelatihan Fasilitator PPGD
Untuk mencapai angan-angan tersebut; yaitu bagaimana masyarakat bertambah kemampuannya di bidang medis terutama pemberian pertolongan pertama, serta membangun sinergi antar pihak yang berkaitan dalam bidang medis, yang selanjutnya di kemudian hari masyarakat mampu menularkan ilmunya kepada masyarakat lain; maka PSMB UPN "Veteran" Yogyakarta bekerjasama dengan Oxfam GB dan BAKER PGDM 118 mengadakan kegiatan "Pelatihan Fasilitator Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)".
Instruktur dari BAKER PGDM sedang memberikan penjelasan
tentang RJP sebelum praktek
Kegiatan Pelatihan Fasilitator Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) ini memiliki tujuan antara lain:
- meningkatkan kemampuan peserta tentang PPGD
- meningkatkan kemampuan fasilitasi peserta kegiatan
- membentuk kerangka tim fasilitator PPGD Desa
- membuat modul PPGD Desa
Peserta melakukan praktek transportasi
Kegiatan Pelatihan Fasilitator Penanggulangan Penderita Gawat Darurat dilaksanakan dalam dua angkatan, yaitu Angkatan I pada tanggal 26 - 28 Juli 2008 dan Angkatan II pada tanggal 2 - 4 Agustus 2008, bertempat di Wisma Joyo, kompleks wisata Kaliurang, Sleman. Angkatan I diperuntukkan bagi peserta dari Kabupaten Sleman, Klaten dan Boyolali serta beberapa peserta dari PSMB UPN "Veteran" Yogyakarta dan Kappala Yogyakarta, dengan jumlah peserta sebanyak 23 orang. Sedangkan untuk Angkatan II diperuntukkan bagi peserta dari Kabupaten Magelang dan beberapa peserta dari PSMB UPN "Veteran" Yogyakarta, ASC, Kappala Yogyakarta, Kappala Trenggalek dan Mapalista Yogyakarta, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Untuk peserta yang berasal dari PASAG Merapi yang merupakan perwakilan Desa, merupakan peserta yang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan PPGD tingkat Desa atau pernah mengikuti ToT PPGD pada tahun 2003. Untuk fasilitator selain dari PSMB UPN "Veteran" Yogyakarta, juga instruktur dari institusi resmi pemerintah yang bersertifikat yaitu BAKER PGDM.
Peserta melakukan gladi lapang (gladian)
Adapun materi yang didapatkan para peserta Pelatihan Fasilitator Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) meliputi materi tentang manajemen kegawatdaruratan, pengenalan luka dan penanganannya, perdarahan, patah tulang, bantuan hidup dasar, transportasi dan evakuasi, pembalutan dll. Disamping materi, peserta juga melakukan praktek transportasi, pembalutan, resusitasi jantung paru (RJP) dan gladian, serta praktek fasilitasi. Karena pada Pelatihan ini peserta akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh BAKER PGDM, maka penguasaan peserta atas materi yang diberikan serta kemampuan peserta mempraktekkan teori yang telah didapatkan ikut dinilai.
Praktek fasilitasi oleh peserta
0 komentar:
Posting Komentar